Device

Sejarah, Makna, Alat, dan Rangkaian Doa Rosario

| Dilihat 444 kali | Jendela Rohani

Bagi umat Katolik, Doa Rosario merupakan salah satu doa penting yang didaraskan untuk merenungkan kelahiran Yesus dan juga keselamatan yang Ia berikan kepada seluruh umat yang percaya.

Berikut ini penjelasan mengenai Doa Rosario, mulai dari sejarah, alat yang digunakan, rangkaian doanya secara keseluruhan, hingga kapan doa ini didaraskan.

Sejarah, Makna, Alat, dan Rangkaian Doa Rosario

Sejarah Doa Rosario

Menurut Wikipedia, asal usul Doa Rosario tidak jelas diketahui hingga saat ini karena terbentuknya setahap semi setahap. Di zaman gereja awal, butir-butir doa ini digunakan sebagai alat bantu doa, dan di abad pertengahan digunakan untuk menghitung doa Bapa Kami dan Salam Maria di biara-biara.

Berdasarkan legenda, santo yang pertama kali menyebarkan doa rosario ini adalah St. Dominic (1221).

Pada pelayanannya, ia berkhotbah tentang rosario di antara para Albigensian, yaitu orang-orang yang tidak percaya misteri kehidupan Kristus yang adalah Allah dan juga manusia. Inilah yang kemudian menjadi tujuan dari Doa Rosario, yakni renungan misteri keselamatan Kristus.

Mengenai susunan Doa Rosario ini tidak dicatat dalam riwayat hidup St. Dominic. Konstitusi Dominikan juga tidak menyebutkan dirinya sebagai pencipta Doa Rosario. Ia hanya diketahui berperan besar dalam memperkenalkan doa ini kepada umat Katolik. Doa Rosario mulai popular antara tahun 1600-1700an.

Bagi umat Katolik, ada banyak makna yang terkandung dalam Doa Rosaria. Pertama, doa ini merupakan renungan dan kontemplasi agar umat Katolik dapat mengembangkan dirinya menjadi lebih baik lagi.  

Kedua, sebagai ringkasan Injil karena memuat rangkaian kisah perjalanan Allah saat menjadi manusia, hingga Yesus bangkit dan naik ke surga. Kisah Yesus tersebut dibagi dalam beberapa tahapan. Yaitu peristiwa inkarnasi dan masa kecil Yesus (peristiwa-peristiwa gembira), pelayanan Yesus di hadapan umum (peristiwa-peristiwa terang), peristiwa sengsara-Nya (peristiwa-peristiwa sedih), dan kebangkitan-Nya (peristiwa-peristiwa mulia).

Ketiga, Doa Rosario sebagai doa kristologis, yaitu doa Kristiani yang sangat Injili yang berpusat pada misteri inkarnasi yang menyelamatkan  

Rosario atau kalung Rosario merupakan untaian manik-manik yang jumlahnya khusus dan digunakan saat mendaraskan Doa Salam Maria. Sambil berdoa, tangan memegang kalung rosario dengan jari-jari bergerak dari satu manik ke manik yang lain seiring dengan doa yang didaraskan. Ini cara agar pikiran seseorang saat berdoa tidak terbagi karena harus memikirkan jumlah doa yang sudah didaraskan.

Manik-manik pada kalung rosario terdiri dari lima dekade rosario. Tiap dekade terdiri dari sepuluh manik-manik kecil di mana untuk membedakan satu dekade dengan dekade lainnya di tambahan sebuah manik-manik besar.

Tiap satu Doa Salam Maria yang diucapkan, jemari menggeser 1 manik-manik kecil. Sedangkan pada Doa Bapa Kami, diucapkan pada manik-manik besar.

Jika di rumah atau tempat Anda berdoa saat ini tidak terdapat rosario, tidak masalah. Anda bisa mengganti fungsi rosario dengan alat hitung lainnya.